Hari ini saya membawa anak saya ke dokter anak langganan kami di RS Gandaria. Sejak tadi malam, Omar panas 38,5 derajat, disusul muntah daan diare esok paginya. Syukur, dokter mengatakan ini hanya gejala flu biasa, semoga setelah minum obat panasnya mereda.
Namun, yang tidak biasa bagi saya adalah pemandangan yang saya lihat di klinik malam ini. Betapa penuh sesak oleh bayi maupun balita yang sakit. Biasanya kami membawa Omar ke dokter untuk imunisasi, hanya ada beberapa anak yang terlihat sakit. Malam ini saya hitung hampir 30 anak yang terlihat sakit dalam gendongan orang tuanya. Bahkan lobi tempat pembayaran dan tempat menunggu di apotik pun antri panjang.
Ada apa ini ? Mengapa begitu banyak anak sakit ? Wabah apa ini ? flu biasa, demam berdarah, alergi, dan sederet penyakit yang tak pernah tuntas diberantas di kota ini. Virus bergentayangan dalam bungkusan polusi udara, tidak pilih kasih memorak porandakan ketahanan tubuh anak - anak kita. Bagaimana ini ?
Jeritan untuk awas global warming, penghijauan atau apapun itu, apa artinya ketika kita memeluk anak kita yang lemah terkulai. Dimana para policy makers, anggota DPRD jakarta yang terhormat ? Kebijakan kota seperti apa ini ? sanitasi buruk, asap kendaraan umum, masih banyak hal yang tidak terasa namun dampaknya luarbiasa dalam keseharian kita.
Saya tidak dapat membayangkan di tengah himpitan ekonomi seperti ini, orang tua yang tidak dapat membiayai pengobatan anaknya, walaupun hanya sakit flu biasa, pasti pedih hatinya. Semua ini hanya karena salah kebijakan yang dampaknya ada dalam udara yang kita hirup, yang seharusnya gratis dan terjamin kebersihannya dan kesegarannya. Hendak dibawa kemana udara bersih kota kita ?
Monday, July 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment